Saat kamu memasuki ruang kelasmu di EF, perhatianmu pasti langsung tertuju pada guru yang mengajarimu. Pelajaran bahasa Inggris yang mungkin kamu anggap sulit pun bisa seketika menjadi menyenangkan saat dibawakan oleh guru bahasa Inggris kesayanganmu. Namun tahukah kamu bahwa terdapat seribu cerita bermakna yang juga bisa kamu temukan dari sosok gurumu tersebut?
Ketika kamu menjadi salah satu murid di EF, mungkin ada satu hal yang kamu sadari: Keragaman guru-guru yang ada di EF. Yup. Para pengajar dengan kompetensi tinggi yang bisa kamu temukan di EF memang berasal dari latar belakang berbeda-beda. Walau begitu, saat mereka bertemu murid-muridnya, misi mereka tetap berdasar pada hal yang sama: Untuk membantumu meraih cita-citamu melalui bahasa Inggris.
Penasaran dengan cerita dari guru-guru kesayanganmu? Yuk, simak cerita dari 4 guru EF yang berasal dari latar belakang berbeda-beda di bawah ini untuk mengenal mereka lebih dalam!
Yuk, coba kelas demo GRATIS!*
Mau kursus di EF? Coba kelas demo gratis* di EF center terdekatmu!
Hai! Nama saya adalah Theresia Veronika, saya sering dipanggil sebagai Ms. Terri oleh murid-murid saya di 📌 EF BSD City. Saya telah bekerja selama 3 tahun sebagai seorang guru senior dan menetap di Tangerang, Banten. Saya sendiri adalah penduduk asli Papua yang berasal dari Jayapura.
Yang menjadi motivasi utama saya sendiri untuk mengejar karir menjadi guru berasal dari pengalaman pribadi saya dalam bidang edukasi.
Saya berasal dari sebuah keluarga sederhana di Papua. Bagi kami, bekerja keras guna menempuh pendidikan adalah sebuah prioritas utama. Orang tua saya selalu mengajari bahwa pendidikan dapat menjadi solusi kami untuk menjauhi hidup yang kekurangan. Karenanya, kesempatan untuk belajar dan mendapatkan pendidikan yang lebih baik bagi saya merupakan ‘peluang sekali seumur hidup’.
Bagi saya, semua orang yang berkomunikasi langsung dengan murid, seperti tentunya para guru, memegang peranan sangat penting dalam memupuk motivasi yang saya miliki. Dedikasi, komitmen, dan dukungan yang mereka curahkan adalah hal yang memicu saya.
Hal ini juga mendorong saya untuk mengejar pendidikan ke luar negeri lewat beasiswa. Saya berharap bahwa, dengan mengajar, saya dapat menjadi aspirasi bagi anak muda lainnya untuk mengikuti jejak yang sama, atau bahkan mencapai prestasi yang lebih baik.
Saya memiliki hasrat yang tinggi untuk menjadi guru dan menanamkan inspirasi pada seseorang di luar sana. Namun tadinya, saya tidak tahu persis bagaimana caranya mewujudkan hal ini.
Saat itulah saya berpikir: Bagaimana jika saya memberikan kesempatan untuk anak-anak lain di luar sana untuk memiliki kesempatan yang sama seperti saya melalui EF? EF adalah lembaga formal pendidikan bahasa Inggris pertama yang saya ikuti untuk mempersiapkan program pertukaran ke luar negeri. EF sebagai institusi bahasa Inggris terbaik, telah membukakan saya jalan dalam meraih prestasi beasiswa ke luar negeri, karena EF telah menolong saya mengembangkan kemampuan bahasa Inggris saya dan belajar kebudayaan yang berbeda-beda.
Jika seseorang bertanya pada saya bagaimana EF dapat membentuk diri saya yang sekarang, saya akan menjawab bahwa EF selalu memberikan kebebasan bagi saya dalam berinteraksi dengan para murid ketika mengajar. EF juga membuka kesempatan untuk saya belajar bersama-sama dengan mereka, dan mendukung mereka untuk menguasai bahasa Inggris serta menggapai cita-cita mereka.
Dengan bekerja di lingkungan dengan orang-orang yang memiliki dinamika tinggi dan latar belakang yang berbeda-beda seperti para staf di BSD, saya belajar bagaimana cara untuk memecahkan banyak masalah. Tidak hanya dengan staf, murid-murid di EF pun bahkan memiliki latar belakang yang berbeda-beda dari sisi agama, ekonomi, budaya atau bahkan etnis. Hal ini menciptakan sebuah lingkungan lintas budaya yang sangat beragam.
Kami sebagai tim di EF, terus bekerja sama untuk mendukung murid-murid kami yang mempunyai perbedaan dari latar belakang atau bahkan kebutuhan pendidikan. Kami ingin menolong mereka untuk mengembangkan bahasa Inggris sebagai jalan untuk menggapai dunia yang penuh dengan kesempatan.
Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan bahwa setiap orang yang memiliki harapan dalam hidupnya, suatu hari akan menjadi inspirasi dari orang lain yang akan membantu mereka. Saya harap cerita saya akan menginspirasi seseorang, dan membuat generasi muda paham bahwa selain bermimpi, kita juga harus selalu bekerja keras, berani mengambil resiko dan berdedikasi untuk menggapai apa yang kita impikan.
Ingat pula untuk turut membantu orang lain sebagai bentuk dedikasi kita pada negeri tercinta ini. Ini adalah cara kita dalam mengucapkan ‘terima kasih’ pada orang-orang yang telah membantu kita. Teruslah berjuang!
Halo! Perkenalkan nama saya Joanne Lay dan saya berasal dari Nottingham, Inggris. Saya telah bekerja di sekolah 📌 EF Kelapa Gading di Jakarta Utara selama 15 tahun. Bermula menjadi seorang guru, karir saya berkembang menjadi seorang guru senior, sampai akhirnya sekarang saya adalah seorang Senior Teaching Manager.
Saya telah mempunyai mimpi untuk menjadi seorang guru semenjak saya masih remaja dahulu, namun kemudian saya menyadari bahwa bekerja menjadi guru di Britania Raya bukanlah satu hal yang saya inginkan. Saya mengetahui tentang Teaching English as Foreign Language (Pengajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing) pertama kali pada saat saya masih mengajar Matematika dan bahasa Jerman di sebuah universitas.
Saya merasa ini adalah karir yang paling cocok untuk saya! Kemudian, saya berkenalan dengan EF saat saya sedang mengikuti program kursus 4 minggu di universitas Cambridge melalui sebuah iklan. EF Kelapa Gading langsung menjadi pilihan utama saya waktu itu—dan sampai sekarang saya masih mengajar di sekolah ini!
Ada 3 aspek yang telah membantu saya mendapatkan hasil yang positif di dalam perjalanan saya bersama EF. Ketiganya berakar dari latar belakang dan pengalaman yang saya lalui. Yang pertama adalah; saya tahu betul tantangan apa yang dilalui saat mempelajari bahasa asing. Hal ini didapat dari pengalaman saya belajar bahasa Prancis dan Jerman saat kuliah dulu. Yang kedua berasal dari cerita saya saat tinggal di Jerman selama satu tahun, dan saya sangat paham betapa pentingnya bagi seseorang untuk mendalami bahasa asing yang sedang dipelajari.
Aspek yang terakhir adalah, perasaan bahagia saya saat melihat murid-murid di EF yang mulai belajar bahasa Inggris pada usia yang sangat dini. Menurut saya, ini adalah hal yang sangat luar biasa! Saya sendiri baru mulai belajar bahasa asing saat saya berusia 11 tahun.
Berbicara tentang bahasa Inggris, menurut saya belajar bahasa Inggris adalah hal yang sangat penting. Kita bisa saja merencanakan seperti apa masa depan kita, namun kita tidak tahu persis apa yang akan terjadi nanti. Bahasa Inggris akan sangat menolong kita untuk mencapai tujuan kita. Saya tidak tahu apakah saya bisa menggapai mimpi saya seperti sekarang jika saya bukanlah seorang penutur bahasa Inggris. Ini membuat saya terkagum-kagum dengan mereka yang bisa berbahasa Inggris dengan baik!
Baca juga : Tradisi BTS (Back to School) di 10 Negara!
Sebagai seorang guru, saya merasa EF kini telah menjadi rumah kedua saya. EF memberikan saya sebuah kesempatan untuk menjadi guru, dan juga seorang ketua untuk tim yang saya pimpin. Selama 15 tahun saya bekerja di EF, saya telah bertemu dan bekerja sama dengan berbagai macam orang dari latar belakang yang berbeda-beda.
Walau saya telah bekerja di EF dalam waktu yang lama, saya merasa saya tidak pernah berhenti berkembang. 12 bulan terakhir yang kita lalui sekarang membuktikan bahwa EF dapat selalu melahirkan inovasi baru dan menjadi lebih baik. Di sini, saya juga tertantang untuk menjadi individu yang lebih baik dan mempercayai satu hal: Tidak ada satu pun hal yang tidak mungkin!
Harapan saya saat ini adalah, untuk situasi kembali ke rutinitas normal seperti dahulu. Banyak anak-anak di Indonesia yang tidak memiliki akses yang memadai untuk belajar melalui internet, ataupun teknologi penyokongnya. Bagi saya ini adalah hal yang sangat memprihatinkan. Saya sangat berharap pada tahun 2021 ini, anak-anak dapat kembali ke sekolah dan bertemu kembali dengan guru-gurunya.
Tetap semangat dan jaga kesehatanmu, ya, pembaca EF Blog semuanya! 😊
Halo pembaca EF Blog! Nama saya Lorraine Denis dan saya berasal dari Tampa, Florida. Di sana, saya telah mengajar selama 7 tahun. Saya merupakan guru di 📌 EF Bintaro sejak Agustus 2019.
Motivasi utama saya untuk mengajar di EF adalah untuk memberi dampak pada kehidupan siswa dan peningkatan kemampuan bahasa Inggris mereka. Saya senang menjalin hubungan dengan siswa dan merayakan pencapaian mereka, terlepas itu besar atau kecil. Saya suka travelling, lalu teman saya yang bekerja di EF China bercerita bahwa ia sangat menikmati pengalamannya di EF. Akhirnya, pada tahun 2019 saya memutuskan untuk melamar di EF. Alasan saya memilih Indonesia karena saya ingin merasakan perubahan dan budaya baru.
Saya rasa, latar belakang pendidikan yang saya miliki berdampak positif terhadap performa saya dalam mengajar baik secara offline maupun secara online, serta memberikan dampak yang baik juga pada rekan-rekan saya. Saya selalu berusaha untuk menjaga sikap dan cara pandang yang positif dalam segala hal. Terutama selama pandemi ini, sangat penting untuk tetap bersikap positif dan optimis untuk menjaga semangat para staf dan para siswa.
Dengan berlatar belakang pendidikan, saya jadi mempunyai perspektif yang berbeda dan dapat berbagi ide-ide kreatif. Salah satunya ialah membantu pemecahan masalah ketika menghadapi kesulitan pada pembelajaran online.
EF merangkul dan membuat saya menjadi diri sendiri. Hal itulah yang membentuk saya untuk tumbuh sebagai pribadi dan sebagai pengajar. Pelatihan mingguan dan masukan yang sering diberikan sangatlah luar biasa.
Di mata saya, belajar bahasa Inggris itu penting lantaran bahasa tersebut digunakan di banyak negara di dunia. Jika menguasai bahasa Inggris, kita akan memiliki lebih banyak kesempatan pada pendidikan tinggi, serta kesempatan kerja yang tidak ada habisnya.
“What we learn in pleasure we never forget.” - Alfred Mercier
Harapan saya untuk generasi masa depan ialah perubahan wawasan, bersikap baik satu sama lain, dan merangkul perbedaan setiap orang. Perbedaan kitalah yang membuat dunia menjadi tempat yang hebat :)
Hai! Saya Silviana Oemar, guru asal Bandung yang mengajar di 📌 EF BSD. Saya merupakan lulusan magister dalam bidang Educational Leadership dari universitas Nottingham, Britania Raya. Menjalani profesi sebagai guru atau pengajar, membuat saya menjadi pribadi yang penuh kesabaran dan mempunyai pola pikir yang kritis. Bagi saya, guru tidak semata-mata menyampaikan materi di kelas, melainkan juga panutan bagi murid-muridnya.
Ketika EF menawarkan posisi yang sesuai dengan mimpi saya, yaitu Leadership and Management, tanpa pikir panjang lagi saya memutuskan untuk bergabung. Di samping itu, fakta bahwa EF merupakan lembaga pengajaran bahasa Inggris terbesar di Indonesia juga turut mendorong saya untuk menjadi bagian dari EF selama setahun terakhir.
Pendidikan, pengalaman kerja, dan apa yang telah saya pelajari selama 20 tahun hidup, saya yakini dapat memberi dampak yang positif yang efisien dan efektif bagi lingkungan saya saat ini.
Menjadi seorang Senior Teaching Manager berarti mampu menempatkan diri dalam segala situasi, baik sebagai rekan, panutan, dan juga jembatan diskusi dengan sesama rekan kerja maupun pemimpin lainnya.
EF menjadi wadah yang terus menantang saya untuk terus berubah dan berkembang. EF tahu bagaimana untuk membuat seseorang menjadi pribadi yang dapat memaksimalkan kapasitasnya. EF selalu menghadirkan tantangan-tantangan baru yang memacu saya untuk terus maju dan tidak tinggal diam di zona nyaman.
Belajar bahasa Inggris adalah kunci yang bisa membuka banyak pintu peluang, pengalaman, dan wawasan. Apabila kita punya komitmen yang tinggi untuk mempelajari dan memperdalam bahasa Inggris, maka kita akan mendapatkan kunci menuju kesempatan yang tak terbatas. Tidak dipungkiri bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa yang digunakan kapan saja dan di mana saja. Sehingga jika kita memahami bahasa Inggris dengan baik, kita akan memiliki pengalaman yang luas.
Saya berharap bahwa generasi muda saat ini bisa menjadi generasi yang tidak mau berhenti bergerak maju dan tidak menyukai zona aman dan nyaman. Artinya, kita boleh saja memiliki zona aman, tetapi kita tidak boleh merasa terlalu nyaman yang justru menjadi penghalang untuk berkembang.
Sebagai generasi muda yang akrab dengan teknologi, pembaca EF Blog mempunyai peluang yang banyak untuk menjadi pribadi yang mampu memberikan dampak serta memaksimalkan hidup sebaik mungkin. Karena, hidup akan sangat bermakna ketika kita bisa menjadi makna hidup orang banyak!